Kamis, 26 Mei 2011

BOOK REVIEW : RE-CODE YOUR CHANGE DNA, Rhenald Kasali Ph.D.


BAB VI 
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASI

 =====================
Pada halaman ini, kami akan menampilkan beberapa sub pokok bahasan yang membahas mengenai KEPEMIMPINAN TRANSFORMASI dengan konsentrasi pada darimana asal pemimpin itu, bagai mana pemimpin itu tercipta dan ada, serta bagaimana pemimpin itu seharusnya mengatur dan memperlakukan para bawahannya.
Disini pokok bahasan tersebut adalah:
1. menapak ke tangga level 5 : Levels Of Leadership
2. Bukalah Pintu Pertama Maka Akan Tampak Pintu-pintu lainnya.
3. Re-code Menjadi Great Leader
4. Rasa Keterasingan
5. Leader Style
6. Shaping and Controling
7. Persepsi Terhadap Hasil Akhir
8. Macam-macam Cara Memimpin


SUB 01

Menapak ke Tangga Level 5  : LEVELS of LEADERSHIP
Introduce:
Dalam level ni terdiri dari 5 level, yakni:
1.      Level 1 Door          : Position
2.      Level 2 Pemission  : Relationship
3.      Level 3 Admires     : Production (result orientation)
4.      Level 4 Loyalitas    : People development
5.      Level 5 Respect      : Personhood
Lalu apa yang dimaksud dengan semua level tersebut...??
 Berikut penjelasannnya....
1.      Level 1 Door :  Posisi
 (When the leaders lack confidence, the followers lack comitment)
Dalam hal ini sebenarnya yang hidup disini adalah manager, bukanlah seorang pemimpin, kaena seorang pemimpin itu esensinya adalah berpandangan ke depan, dimana membuat sebuah karya agung / masterpiece.
Adapun perbedaan antra pemimpin dan seorang manager yakni:
MANAGER
PEMIMPIN
Memelihara sistem-bekerja dengan sistem
Menciptakan sistem baru dan memperbaharuinya
Patuh, disiplin,
Bebas , merdeka, kreatif,
Menghindari resiko
Berani melakukan kesalahan dan menghadapi tantangan
Orientasi pada hari ini
Orientasi masadepan
Menciptakan pengikut dan bawahan
Dasarnya adalah kreatifitas dan karakter
Dasarnya adalah kompetensi dan profesionalisme
Tak terlalu memikirkan posisi, tapi Lebih mementingkan manfaat dan tangungjawab



Level 2 Pemission:  Relationship
Memimpin dengan hati / meningful relationship
they dont care how much you know until they know how much you care”
Dalam level ini, merupakan sebuah pondasi dimana memimpin itu juga membutuhkan cinta, karena dengan cinta akan membuka pintu-pintu hati seseorang, dan akan menyingkirkan segala rintangan. Oleh karena itu disebut sebagai “fondation of love ”.
Seseorang pemimpin akan disegani jika bekerja dengan hati dan mencintai pekerjaannya, karena seorang pemimpin yang seperti ini akan sadar betul tentang apa-apa yang jadi tujuannya, sehingga pemimpin yang ada disini bukanlah memimpin pekerjaan tetapi memimpin orang. Dan pondasi itu semua adalah cinta dan kasih sayang, terhadap para bawahannya tentunya hal tersebut harus ditunjukan.
Jadi dengan kepekaan dengan kasih sayang yang dimiliki olehg seeorang pemimpin yang diberikan kepada bawahannya, maka akan mengubah sebuah pola pikiran para bawahannya juga karena perubahan disini bukanlan mengubah sebuah prestasi atau mengubah sebuah organisasi. Seperti tanaman yang dirawat oleh pemiliknya, maka tanaman itu akan memberikan bunga-bunga yang indah.

Level 3 Admires: Production (result)
 To come together to get together, to accomplish something
Datang bersama-sama untuk bersama-sama mencapai sesuatu.
Pada level ini pemimpin disini lebih cenderung melakukan sesuatu yang berorientasi pada hasil dan bukan pada prosedur, prosedur tetap dipatuhi namun tidak secara saklek untuk terus terpaku pada prosedur, hanyalah prosedur yang memberi hasil yang besar yang akan tetap terus di patuhi.
Pada level ini, berpandangan bahwa apa yang pemimpin berikan disini pada organisasi, akan menentukan kekuatan yang organisasi miliki sebab prestasi yang telah dicapai akan memberikan kebanggan dan kesejahteraan tersendiri bagi sebuah organisasi.



Level 4 Loyalitas : People Development
 (reproduksi pengembangan manusia)
Menumbuhkan pribadi pemimpin

Pada sebuah Good Company, yang sebelumnya disebut “Bad Company” , terlihat sebuah transformasi perkembangan seorang pemimpin, dimana ada sebuah pengubahan persesi dari yang hanya sekadar pemangku jabatan menjadi pemimpin yang lebih peduli, dan berprestasi.
Oleh karenanya yang dibutuhkan sekarang yakni dua buah proses penting yakni pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan kepribadian yang baik.
Sehingga , pemimpin disini dituntut untuk peduli dan respek kepada bawahannya sehingga pengembangan mutu dan karakter tetap diperlukan atau dengan kata lain pemimpin disini dapat dikatakan sebagai pengikut yang mana disela-selanya menjadi coach bagi pera pengikutnya menjadi pemimpin sejati.
Jadi, pada level ini kan tercipta sebuah loyalitas dan patuh bukan karena jabatan, tetapi dari seberapa besar yang anda lakukan terhadap hidup para bawahan anda.


Level 5 Respect: Personhood
Respeknya guru spiritual

Banyak yang bilang bahwa menjadi pemimpin yang handal itu harus melalui perjuangan yang berat , sekolah dan proses ujian yang panjang, nmaun hal tersebut tidak selamanya benar. Kalau hal tersebut benar, maka akan banyak orang ynag beranggapan bahwa menjadi seoran pemnimpin itu berat karena butuh gen-gen leadership dari sananya.
Padahal tidak seperti itu, kita tahu itu memang penting, namun jika kita terus beranggapan seperti itu maka kita takkan selama nya merubah DNA kita untuk menjadi seorang pemimpin, oleh karenanya kita perlu tahu bahwa ada faktor lainselain faktor bawaan seperti tadi, misalnya faktor lingkungan / alam sekitar kita.  Alam adalah sebuah bentuk arena yang mana dapat merubah semuanya baik secara cepat atau lambat. Oleh karena itu, alam bisa disebut sebagai seorang guru yang baik, mungkin hal ini berbeda dengan sebuah pengalaman.
Disinilah letak sebuah brand yang besar dari seorang pemimpin , dimana namanya menjelma  menjadi sebuah kekuatan yang disegani , seperti hal nya nabi, Paus, suhu, atau pemimpin besar. 
Dalam sisi ini, pemimpin besar akan disegani jika semua orang respek kepadanya.  Bukanlah karena apa yang diberikan pemimpin tersebut, melainkan nilai-nilai yang melekat kepadanya. 
=======================================================
 
SUB 02 

Bukalah Pintu Pertama, Maka Akan Tampak Pintu-Pintu Selanjutnya

             Maksud dari subjudul disini adalah ketika kita memulai, maka level 1 pun kita pijak , dimana level 1 ini merupakan sebuah pintu yang begitu kita memasukinya maka kita akan melihat pintu-pintu selanjutnya. Seperti halnya level 2, yang menjadi pondasi bahwa cinta / love merupakan unsur terpenting yang membangun sebuah Re-code The leader dimana pintu-pintu selanjutnya adalah admire/ kekaguman, kesetiaan , dan respek , dan itu semua saling berkaitan satu sama lain secara bertahap dengan tersusun sistematis.

=======================================================

SUB 03 
RECODE GREAT LEADER
VISION (visi) 
a.      Think big and new (berfikir besar dan baru) 
b.      Imaginative (imajinasi) 

          Dalam point ini membutuhkan dukungan manajemen seperti membuka pagar –pagar batas organisasi agar lebih banyak jendela. Selain itu perjalanan inspiratif sangat dibutuhkan karena bersifat memberi multi perspektif dan banyak pencerahan-pencerahan, lalu pelatihan- pelatihan terbuka memberi ruang interaktif dengan dunia luar.


COURAGENESS (keberanian) 
a.       Mendorong keberanian dalam bertindak. 
b.      Memegang teguh nilai-nilai. 

         Dalam keberanian membutuhkan pelatihan-pelatihan yang membentuk kekuatan hati. Selain pelatihan itu, dibutuhakan juga diskusi buku tentang tokoh-tokoh pembaharu. Rekruitmen pemimpin berdasarkan nilai dan disertai penanaman nilai-nilai(prinsip-prinsip dasar kepemimpinan)

REALITY(realitas) 
a.       Mampu membedakan antara fakta dan ilusi. 

       Dalam point ketiga ini(reality) perlu menumbuhkan rasa percaya terhadap diri sendiri, kepercayaan terhadap kelompok/tim, kepercayaan pada gambaran akan realitas kepemimpinan itu sendiri. Serta harus berlakunya hukum yang tegas kepada para pemain politik yang menyebarakan rumor.



ETHICS(etika) 
a.       Sensitive to people (kepekaan kepada orang lain/humanis) 

         Maksud etika disini seorang pemimpin bekerja harus dengan standar nilai-nilai yang tinggi dan menerapkannya dengan penanaman nilai-nilai baru serta memberi hukuman bagi yang melanggar nilai-nilai tersebut. Hal ini berlaku dari karyawan baru sampai Top Eksekutif. Maka, untuk memunculkan etika yang baik, nilai-nilai tersebut perlu adanya keterbukaan atau transparansi.


=======================================================

 SUB 04 

                         Rasa Keterasingan

            Mereka yang menolak Re-Code adalah orang-orang yang berbahaya. Bukan karena kekuasaan atau kesombongannya, melainkan karena mereka kurang tanggap dan kurang sensitif. Mereka tidak bisa membedakan persoalan - persoalan baru dengan persoalan-persoalan lama. Padahal sekali lagi, ''we can't solve new problems with old solutions.''

             Orang-orang yang terlarut dengan persoalan (tidak bisa membedakan persoalan baru dengan persoalan lama), umumnya adalah kaum pedalaman yang tidak lagi memiliki rasa keterasingan. Padahal rasa keterasingan sangatlah penting. Sejarahwan Taufik Abdullah pernah mengingatkan, dalam ilmu pengetahuan saja kita perlu orang-orang yang selalu merasa asing. Dengan rasa keterasingan akan membuat orang melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis : Mengapa demikian dan mengapa bisa? Dan dari pertanyaan-pertanyaan itu akan lahir temuan-temuan baru.

              Sayangnya, orang-orang lama cenderung sudah larut dan tidak bertanya lagi. Kalaupun ada yang bertanya, maka mereka akan menukas dengan cepat: ''dari dulu juga sudah demikian!'' Mereka akan mengatakan hal itu tidak perlu dipertanyakan, tidak perlu dirubah. Inilah sebabnya banyak organisasi yang pada akhirnya tidak memiliki seorang pemimpin. Mereka hanya punya pekerja yang bekerja dengan tradisi.

              Melihat kondisi organisasi yang demikian, maka diperlukan pemimpin yang diimpor dari luar. Sayangnya, pemimpin baru ini akan berbenturan dengan orang-orang lama di organisasi karena rasa keterasingannya yang membawa angin perubahan. Terjadi gelombang perbedaan yang mudah menjadi keributan, sehingga diperlukan bantuan pihak ketiga untuk menyamakan perbedaan itu. Sama-sama membuka pikiran, menjelajahi pikiran-pikiran lama dan dunia baru. Menjelajahi medan-medan baru yang belum dikenal dan menemukan cara-cara baru.

Kita perlu cermin untuk melihat wajah kita, bukan dengan pikiran-pikiran lama, melainkan dengan jalan-jalan baru. Kita perlu berani untuk get lose (kesasar) agar menemukan jalan-jalan baru.


=======================================================

 SUB 05
Leader Style 
 
          Organisasi berkembang dan hidup dalam kondisi dan situasi yang berbeda, untuk itulah perlu adanya sebuah tipe kepemimpinan yang sesuai dalam menggerakkan organisasi.
          Re-Code Change DNA tidak menentukan suatu model kepemimpinan yang paling cocok untuk mengetasi segala persoalan dalam organisasi. Dalam Re-Code, model kepemimpinan adalah sebuah seni untuk menggerakkan suatu perubahan. Secara esensi tidak ada satu bentuk model kepemimpinan yang bisa diterapkan secara universal dalam segala bentuk organisasi.
         Pada prisnsipnya ada dua cara memimpin yaitu, shaping dan controlling. Untuk lebih jelasnya akan dibahas dalam subbagian delapan (8)

=======================================================
 SUB 06
Shapping And Controling

Dapat disimpulkan bahwa memimpin tidak harus berarti mengontrol. Manajemen sebagai kontrol mengacu pada teori Henry Fayol yang menekankan adanya hubungan yang erat antara perencanaan dengan pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian. Maka sebagai pemimpin, seseorang bukan hanya harus membuat rencana melainkan juga mengimplementasikan dan mengendalikannya. Dalam cara ini kepemimpinan berarti hierarki dari atas turun ke bawah bergerak seperti sebuah mesin. Organisasi dipandang sebagai suatu kumpulan manusia-manusia yang bertindak secara rasional dan mampu malakukan kalkulasi secara matematis serta menyerap semua perintah dan bergerak secara mekanistik.
Manajemen sebagai shaping berbeda seratus delapan puluh derajat dengan manajemen sebagai controlling. Dalam pendekatan shaping, manusia-manusia dalam suatu entitas diajak berproses dan mengembangkan kapabilitas adaptasinya.
 BERIKUT PERBEDAANYA..
Shapping
  • Lebih bersifat menggerakan, interaktif, partisipatif
  • Kita memperlakukan organisasi seperti layaknya makhluk hidup yang bernapas dan berperasaan
  • Mendorong orang terlibat dalam pengambilan keputusan
  • Membantu menemukan cara mengatasi masalah
  • Lebih dekat dengan action and assumption

Controlling
  • Lebih bersifat top-down, hierarki
  • Kita memperlakukan organisasi seperti layaknya sebuah mesin yang dapat dikendalikan dengan budget dan sistem
  • Setiap orang diberi job description, diperintah, diberi peran yang jelas dan dikendalikan untuk mencapai tujuan tertentu


======================================================

 SUB 07

Persepsi Terhadap Hasil Akhir

Pemimpin perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai resiko gagal yang ditimbang-timbang dari sejumlah faktor seperti: 
1. Apakah sistem organisasi bersifat terbuka atau tertutup? 
Badan-badan usaha milik negara dan lembaga-lembaga milik pemerintah adalah sebuah sistem yang terbuka. 

2. Kalau ia perusahaan swasta yang besar, mengelola sumber daya alam yang sensitif, menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat besar. 
Perusahaan publik yang menyangkut hajat hidup orang banyak pasti segala tindakan entitas ini menarik perhatian masyarakat. Ini berbeda dengan perusahaan-perusahaan swasta, lembaga-lembaga yang sistemnya tertutup maka dapat dipastikan hasilnya dapat lebih mudah dicapai dan diduga berhasil. 

3. Apakah ada konflik kepentingan? 
Semakin besar konflik antara pihak di dalam dan pihak di luar, dan antara berbagai kepentingan di dalam maka kemungkinan pencapaian hasil semakin tidak bisa diduga dan sebaliknya. 

4. Kebebasan dalam mengangkat orang, menyusun tim dan menyelesaikan tugas.
 Semakin besar kebebasan yang dimilikiberarti semakin mandiri dan semakin mudah mencapai hasil, demikian pula sebaliknya.
=======================================================

SUB 08 
Macam-macam cara memimpin

      Ada beberapa tipe cara seseorang pemimpin untuk memimpin sebuah organisasi, yang meliputi:
      1. Tipe Direktur
      Tipe ini cocok diterapkan dalam organisasi tertutup yang pimpinanya cenderung otonom, memiliki kapasitas yang tidak terbatas dalam melakukan perubahan.Dirktur dapat menggerakkan seluruh sumber daya, melalukuna implementasi dan mengendalikanya.
      1. Tipe Pelatih (Motivator)
      Dalam tipe pelatih, pemimpin menjalankan peran sebagai motivator seperti layaknya seorang pelatih.Ia tidak turun langsung ke lapangan tetapi hanya memantau saja sekaligus memberikan motivasi dan semangat kepada anggotanya.

      1. Tipe Navigator
      Tipe navigator diibaratkan seperti seorang yang mengendalikan pesawat, ia harus tahu persis kemana pesawat itu harus diarahkan. Kendali dalam organisasi ada di tanganya secara penuh.
      1. Tipe Penerjemah
      Tipe penerjemah menempatkan pemimpin sebagai sosok yang mampu menafsirkan apa yang akan terjadi pada organisasinya baik di dalam maupun di luar. Ia terkadang tidak memiliki kuasa penuh dalam organisasi, tetapi ia memiliki kemampuan dalam memprediksi apa yang akan terjadi di hari esok dan memberikan visi untuk berubah.
      1. Tipe Pejabat Sementara
      Ketika organisasi sedang dilanda konflik serta tidak dapat dikendalikan, pendekatan kontrol menjadi serba salah. Pemimpin tipe caretaker mampu menggerakkan bawahanya agar mampu bergerak inovatif sehingga sasaran lebih mudah dicapai.
      1. Tipe Perawat (Nurturer)
      Tipe perawat memposisikan dirinya hanya untuk menjaga dan menemani organisasi ketika dilanda konflik, dan hanya dapat memberikan semangat kepada bawahanya agar tetap survive. Pemimpin mengalami kesulitan yang besar karena organisasi dan lingkungan benar-benar chaos.Tak ada yang bisa menerkan sejauh mana ia berhasil mempertahankan organisasinya.
       

       ..>>>> TERIMAKASIH ATAS KESEDIANNYA UNTUK MEMBACA ARTIKEL KAMI ..   :SEMOGA BERMANFAAT    : )

      9 komentar:

      1. Wooooowwww
        is very niceee....
        muancaaappp..!!1

        BalasHapus
      2. semoga kita bisa merubah jiwa kepemimpinan kita

        BalasHapus
      3. Menarik Untuk disimak, Kepemimpinan dan Perubahan, siapa yg mempengaruhi siapa....???

        BalasHapus
      4. Thank you 4your comments, in here leadership is not intended to necessarily affect other people, but to how moving his subordinates to continue to move forward according to its original destination.
        thanks 4all...
        _wrldwndw_

        BalasHapus
      5. terimakasih untuk komentar anda, disini kepemimpinan dimaksudkan bukanlah untuk selalu mempengaruhi orang lain, melainkan untuk bagaimana menggerakan para bawahannya untuk terus dapat bergerak maju sesuai tujuan awalnya.
        trims

        BalasHapus
      6. Perubahan tidak akan pernah mati...!!!

        Keep Spririt Of Change...!!!

        BalasHapus
      7. kelompok 9 metamorfosis28 Juni 2011 pukul 23.51

        terkait dengan macam macam cara memimpin,,
        apa saja kekurangan dan kelebihan yang ada dalam masing masing cara memimpin tersebut??

        BalasHapus
      8. trims buat komentarnya team 09,
        sebenarnya dari masing-masing level tersebut merupakan bias dari pada bentuk lain sebuah rantai, dimana level satu berkaitan dengan level 2, dan level 2 berkaitan dengan level 3, dan begitu seterusnya,.
        semakin mendekati level 5 maka semakin perfect juga kepemimpinan yang ada dalam level tersebut.
        karena level 1 hanya mementingkan posisi antar pemimpin dan manager, level 2 hanya mementingkan nbagaimna hubbungan tersebut dapat langgeng, sehingga butuh keterikatan didalamnya, level 3 berorientasi pada hasil saja, level 4 pengembangan manusianya harus ditingkatkan, dan level 5 sebuah respectif dari pada guru spiritual
        dan jika semuanya digabung maka akan menciptaka seorang pemimpin yang perfect, karena memiliki ke 5 level barusan, sehingga sudah jelas level demi level saling memberikan kontribusi yang nyata dan saling berkaitan.
        trims yaa..

        BalasHapus
      9. trims komentarnya team 09,
        intinya semua level disini tidak ada yang kurang, dan tidak ada yang lebih, karena saling berkaitan erat satu sama lainnya

        BalasHapus

      Please, give your opinion about this Blog...
      thank 4 your opinion ...